Cerita sebelumnya sila klik disini :)
Hujan sudah berhenti sejak tadi. Namun Vian tak melepaskan jaketnya dari kepala Geisha. Ia tetap melindungi Geisha yang terduduk disebelahnya.
"Kamu kesini sendirian?" Tanya Geisha.
"Bareng temen-temen. Tapi kepisah semua." Jawab Vian.
"Kamu udah punya...?"
"Sssssssttt.." Vian menempelkan telunjuknya tepat di bibir Geisha, kemudian mendekatkan wajahnya tepat di hadapan Geisha. Geisha diam terpaku. Matanya ikut terhanyut menatap sosok dihadapannya. Vian menciumnya bibirnya, lembut.Darr.. Darr. Darr...
Suara kembang api mengagetkan mereka berdua. Sontak mereka menoleh ke sumber suara. Vian melepaskan jaket yang sedari tadi memayungi kepala mereka berdua. Geisha tak bisa memadamkan gemuruh di dadanya yang tak kalah berisik dengan kembang api di angkasa. Ia tak akan pernah bisa melupakan ciuman pertamanya oleh orang yang baru saja ia kenal. Tak akan pernah bisa.
"Vian ngapain disini?" Tanya seorang wanita yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka.
"Tadi aku nyari kamu, eh ternyata salah narik tangan orang. Hehe. Kenalin, ini Geisha." Jelas Vian kepada wanita itu memberi aba-aba agar berkenalan dengan wanita disebelahnya - yang baru saja diciumnya.
"Gue Vira." Wanita itu mengulurkan tangan.
"Geisha." Ia tersenyum seraya menyambut uluran tangan Vira.
"Sayang, temen-temen udah nungguin kita nih di depan gerbang. Mau langsung pulang katanya." Lanjut Vira kepada Vian. Geisha tercengang mendengar kata 'Sayang' keluar dari mulut Vira.
"Oke, gue balik dulu ya, Geisha." Vian mengerlingkan matanya kearah Geisha, kemudian menggamit lengan wanita bernama Vira yang ternyata kekasihnya. Mulut Geisha menganga. Membayangkan ciuman pertamanya oleh seseorang yang ternyata telah memiliki kekasih. Dan tiba-tiba, semua terasa memuakkan.
"Semua pria memang brengsek!" Batin Geisha seraya memungut lagi diary lusuhnya yang sempat ia lempar. Membuka beberapa halamannya dan mulai mengingat-ingat Desember 2008-nya yang begitu menyedihkan. Persis seperti lagu Efek Rumah Kaca yang baru saja dikenalnya kala bersama Vian.
Semoga ada, yang menerangi sisi gelap ini..
Menanti, seperti pelangi setia menunggu hujan reda..
Desember 2009,
Ujian Akhir Semester I telah usai. Saatnya liburan panjang disambut dengan sukacita. Begitu pula dengan Geisha yang baru beberapa bulan akhirnya kembali lagi menjalin ikatan dengan mantannya, Ari. Mereka berdua kembali menjadi sepasang kekasih ketika berada di tahun ajaran kedua. Namun suasana hubungan mereka tak sehangat dahulu. Semua terasa dingin dan hambar.
Bisa kau bayangkan sendiri, kan?
Ketika seorang wanita mengharapkan kabar dari si pria, namun si pria tak kunjung memberi kabar.
Bahkan, hilang seharian dengan keadaan ponsel yang dimatikan.
Apalagi yang dilakukan seorang wanita selain menumpahkan kekesalannya di diary?
Masih untung di diary, daripada ia umbar segala hal yang menyebalkan tentang kekasihnya di status facebook atau twitter. Padahal beberapa wanita berbuat seperti itu bukan karena mereka cari masalah, bukan pula membuat sebuah hubungan menjadi saling bertengkar. Mereka hanya ingin diperhatikan. Itu saja.
Ari tak kunjung mengajak Geisha untuk mengisi liburan sekolah atau merayakan tahun baru bersama. Tentu saja Geisha tak betah. Ia segera mencari kesibukan untuk mengisi masa-masa liburannya. Tanpa meminta izin kepada Ari, Geisha memutuskan ikut bersama rombongan di komplek rumahnya untuk berlibur di sebuah wisma milik Ketua RW di kawasan Puncak, Cianjur. Tema kegiatan dari acara ini adalah Tafakur Alam.
Tafakur Alam.
Kegiatan untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada alam yang diisi dengan susana kamp bersama, outbond, qiyamul lail, pencerahan rohani, malam keakraban dan sebagainya. Selama tiga hari dua malam Geisha mengikuti Tafakur Alam dengan orang-orang yang tinggal di dekat rumahnya, namun baru ia kenal. Selama ini Geisha memang selalu mengurung diri dirumah. Bukan karena ia takut hitam, bukan. Namun ia memang tak mudah akrab dan cenderung menutup diri, apalagi hanya sekedar berbasa-basi. Ia pasti menghindar.
Dan sepulangnya dari kegiatan tersebut, Geisha semakin malas dengan kekasihnya. Ingin rasanya ia menghentikan semuanya. Tepat tanggal 31 Desember 2009, Geisha berkunjung kerumah Ari.
"Kamu dimana?" Tanya Geisha kepada Ari melalui telefon.
"Dirumah. Kenapa?" Suara Ari terdengar ketus.
"Aku didepan rumahmu." Jawab Geisha seraya memutuskan telefon. Tak lama pintu terbuka dan sosok Ari keluar dari balik pintu. Ia tersenyum pada Geisha kemudian membuka pagar. Geisha merasa aneh dengan senyuman Ari barusan.
"Kamu kemana ajaaaa? Aku kangen sama kamuuu." Ari memeluk Geisha, erat. Geisha tak membalas pelukan Ari sama sekali.
Geisha akhirnya berbasa-basi. Dengan Ari, mama-papanya, saudara-saudaranya, kakak-kakaknya yang lengkap dengan pacarnya masing-masing. Mereka berencana merayakan tahun baru bersama di rumah Ari. Sebuah keluarga bahagia, bukan? Namun Geisha terlalu muak untuk bergabung dengan mereka. Geisha sudah tak tahan lagi dengan kelakuan Ari sebagai anak paling bungsu di keluarganya. Terlebih lagi, Mama Ari yang terlalu berlebih-lebihan melindungi Ari agar tak salah memilihkan kekasih untuk anak bungsunya itu. Harus pandai berdandan, kemayu dan perempuan tulen. Maksudnya???!!!
"Geisha tahun baruan disini, kan, Sayang?" Tanya Mama Ari menghentikan Geisha yang sibuk mengumpat didalam hati.
"Enggak, Ma. Gakboleh nginep sama Bunda." Jawab Geisha beralasan.
"Nanti Mama telefon ke Bunda biar diizinin." Mama Geisha mulai menggoyahkan pendirian Geisha. Ia 'kan kesini untuk mengakhiri semuanya, bukan malah menyambut tahun baru dan mengakrabkan diri dengan mereka!
"Enggak, Ma. Geisha juga lagi nggak enak badan, nih. Maaf ya, Ma" Geisha menolak secara halus. Ari terlihat sedih. Sebuah wajah sedih yang menurut Geisha terlalu dibuat-buat.
Selepas Maghrib, Geisha izin pamit kepada keluarga besar nan bahagia itu. Ari memaksa keras untuk mengantarnya pulang. Geisha menolak.
"Kenapa sih?" Bentak Ari.
"Aku bisa pulang sendiri."
"Ya aku anter!"
"Aku nggak pulang kerumah! Aku mau tahun baruan sama temen-temen komplek!"
"Iya!"
"Kita putus!"
"Oke."
Geisha berlalu. Ari terpaku.
(Bersambung ke Part Terakhir bisa klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar