Sabtu, 22 September 2012

Masa Lalu

Rasanya sedih ketika mengetahui pacar baruku tiba-tiba aktif mengamati blog aneh yang sebagian besar berisi tentang mantan-mantanku. Bukan maksud hati ingin memanas-manasi. Bukan juga masih kepikiran mantan yang kukagum-kagumi. Tapi kau tau sendiri bukan, kalau postingan-postingan ngawur itu dipublish tahun berapa? oke, aku benar-benar kurang update dalam urusan yang satu ini. Maklum Sayang, aku sibuk. hehe

Lalu mengapa tak kuhapus? Baiklah, setiap orang punya tempat masing-masing dihatiku, dihidupku, juga diblogku. Hati yang saat ini kau singgahi, dulu adalah singgasana mantan-mantanku. Namun bisa dikatakan, singgasana milikmu ada beberapa derajat diatas mereka. Syukurlah.

Aku pernah tersentak ketika kau berkata, "Percuma pacaran juga, entar ujung-ujungnya paling jadi mantan". Hei, sependek itukah pemikiranmu? Oke kita mantan, namun setelah itu kau menuntunku ke pelaminan, bukan?

Berbicara tentang mantan, aku agak risih melihat kelakuan mantanmu akhir-akhir ini. Dia bisa mengamati isi twitterku, tapi apa dia masih tertarik mencari-cari info di blogku? ya semoga saja tidak. Bukannya aku cemburu, tapi rasanya panas ketika dengan polosnya (atau sok polos?)  ia katakan padaku bahwa ia merindukanmu, mencari pembelaan teman-temannya yang juga temanmu agar tidak mendukung hubungan kita, terus-terusan pamer apa saja yang telah kalian lakukan selama berhubungan dulu.. Oke, Cinta itu menerima kamu apa adanya, termasuk masa lalumu. Aku tak pernah mengungkit-ungkit masa lalumu, aku tak pernah menengok ke belakang, tapi kenapa yang dibelakang suka ikut-ikutan ke depan?

Sementara, apakah mantan-mantanku menerormu seperti mantanmu yang menguntitku? Tidak Bukan?

Bersyukurlah sayang, kalaupun kita nanti jadi mantan, aku tak akan memanas-manasi pacar barumu. Kau sudah dewasa, sayang. Pilihlah sesukamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar